Data tersebut merupakan pemutakhiran dari data yang sebelumnya dirilis BNPB pada pukul 10.00 WIB, yaitu 48 orang meninggal dunia dan 356 orang luka-luka.
Baik korban meninggal maupun luka berat disebabkan terdampak gempa dan tsunami.
“Korban disebabkan gempa dan tsunami,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/09/2018).
Saat ini, baru separuh dari jumlah korban meninggal yang berhasil diidentifikasi Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Polri masih terus berupaya mengidentifikasi seluruh korban.
Menurut Sutopo, jumlah korban tersebut masih akan bertambah. Sebab, hingga saat ini proses evakuasi masih terus dilakukan. Namun, belum seluruh daerah terjangkau petugas.
“Jumlah masih akan terus bertambah karena proses evakuasi terus dilakukan. Belum semua daerah terjangkau petugas,” ujar Sutopo.
“Alat berat diperlukan, personel Tim SAR perlu ditambah,” kata dia.
Hingga saat ini BNPB belum bisa menyampaikan jumlah korban Gempa dan tsunami yang terdampak hingga saat ini listrik di wilayah tersebut masih padam sehingga menghambat komunikasi.
